| Duduk tenang: Tanda orang yang percaya diri, mau mendengarkan orang lain, dan sanggup bernegosiasi dengan baik. Tidak suka hal yang bertele-tele dan omong kosong. Bicara seperlunya saja. Sambil jalan mondar-mandir: Tanda orang yang tidak bisa diam, selalu berusaha memburu sesuatu samapai dapat. Tidak mengerti kapan harus berhenti bicara dan bertindak. Emosinya besar tapi gampang sekali memaafkan. Menjepit gagang telepon di telinga: Maunya segalanya bisa diirit, tidak perlu menggunakan sesuatu yang mubasir, dan percaya bahwa hidup ini memang penuh dengan cobaan. Karena itu selalu tanggap dan berusahauntuk menanggulangi segala masalah yang terjadi secara sendiri. Sambil nulis-nulis: Jenis manusia yang selalu berpikir dan tidak bisa mengerti mengapa hidup ini selalu penuh dengan peersoalan yang membelitnya dirinya. Dan repotnya lagi, ia tidak bisa menghindari semua yang datang tanpa diminta itu. Tapi ia bukan orang yang suka lari dari persoalan. Kematangan hidupnya biasanya terjadi lebih dini dari orang sebayanya. Sambil tiduran: Orang yang penuh percaya diri, santai, dan mengerti bagaimana menikmati hidup. Tak ada orang yang tahu apa sih yang ada dibenaknya karena dalam soal pribadi, ia sebetulnya amat tertutup. Bahwa ia suka ngomong, ini cuma trik agar orang mengira yang lain. Sambil ngemil: Tanda orang yang tidak bisa diam sejenak. Ia selalu berusaha untuk bergerak, mengerjakan semuanya dalam satu waktu yang bersamaan. Energinya memang tinggi dan ia tidak pernah merasa kecapean menghadapi semuanya itu. Justru saat kosong dan tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukan, bisa-bisa badannya loyo dan kepalanya jadi pusing tanpa sebab. Ngoceh melulu: Kesibukkannya memang tinggi dan ia memang ingin dan berusaha mendominasi siapa saja. Tentu saja ia sering tidak menyadari hal ini sebab sebetulnya ia berusaha untuk menyenagkan siapa saja. Dalam segala hal ia termasuk orang yang cerewet, teliti, dan cermat sekali. Lebih banyak diamnya: Ia cocok jadi filsuf, peneliti, dan orang yang bergerak dalam soal kerohanian. Tanda-tanda itu juga menampakkan sisi negatifnya. Artinya, ia terkadang tidak mengerti apa sih yang dikerjakannya. Semua ini terjadi karena pada saat yang sama, ia mengerjakan A sedang pikirannya ke B. Dan ini yang perlu dibereskan agar konsentrasinya bisa membuat ia lebih cermat dan tangkas menghadapi masalah yang timbul di depannya.
|
Time on GMT :
©2000
Page Designed by Widyanto Duta NugrohoTM