Welcome To Freaky page

 
Pacaran ?!

Entah karena dorongan hati atau semata-mata ingin cari pengalaman, dorongan pacaran selalu bikin penasaran. Ditambah lagi, masa sekolah adalah adalah masa dimana obrolan tentang cowok atau cewek meruak dari A sampai Z.

Perkara ngembat perhatian cowok atau cewek jelas penuh persaingan. Segala cara mungkin di lakukan. Ada niat kita buat unjuk kebolehan. Dengan berhasil menggaet cowok atau cewek kita juga ingin dianggap dewasa. Ingin diakui teman-teman kalau kita bisa juga diperhatiin sama cowok atau cewek keren.

Siapa yang belum punya bayangan enaknya pacaran? Setiap orang berhak tau indahnya cinta. Dan setiap orang wajar aja kalau lantas ingin pacaran.

Dengan pacaran kita jadi punya tempat untuk berbagi suka duka. Selama pacaran, kita juga bisa menuntut perhatian besar. Mulai dari hal-hal penting sampai hal-hal yang remeh. Yang begini nggak bisa dituntut dari teman. Kalau sudah mengyangkut hal-hal yang sifatnya pribadi, mereka ibaratnya bukan siapa-siapa kita. Mereka juga punya urusan sendiri-sendiri yang nggak bisa kita campuri. Ruginya berpacaran, bisa ada bisa nggak. Ada kalau ternyata cowok atau cewek yang kita jadikan pacar nggak setia, nggak bisa jaga rahasia, nggak pernah ngaku salah kalau memang salah. Ditambah lagi nggak mau ngalah, terlalu manja, terlalu pencemburu. Bahkan nggak menaruh rasa percaya, nggak mau memaklumi kondisi, minat dan prinsip kita, dan segudang sifat ngeselin lainnya.

Kalau kita sempat terjebak dengan orang seperti itu, ya jelas rugi pacaran. Mending disudahi sajalah. Pacaran kan bukan untuk mencari status dan melampiaskan nafsu. Dalam pacaran harus ada interaksi yang seimbang. Kalau yang satu sudah dirugikan, yang lain berhak menuntut. Jika tuntutan tak terpenuhi, ya nggak usah dipertahankan. Intinya, hubungan pacaran bukan simpul tali mati yang nggak bisa dilepas lagi. Pilihan selalu ada. Mau terus atau putus. Yang penting jangan takut untuk bersikap sesuai akal sehat.

Di sisi lain, pacaran ini juga paling bikin pusing remaja. Soalnya, dorongan yang sudah sangat menggebu tidak boleh disalurkan sampai tuntas (baca: ~ maaf~ hubungan seks ~red) selama belum diresmikan dengan pernikahan (karena dilarang agama). Padahal untuk sampai ke perkawinan masih belasan tahun lagi.

Dalam Islam, istilah pacaran tidak dikenal sama sekali. Kalau orang sudah akil balig dan saling naksir, langsung dilamar dan langsung nikah saja. Masih sekolah atau masih kuliah, enggak peduli. Pokoknya nikah saja, daripada diduluin setan lewat. Kata agama :"Jauhilah perbuatan yang menuju Zina". Jadi jangankan zina, perbuatan yang menuju zina pun (walau masih jauh dari Zina) harus dihindari. Pandangan mata pun tidak boleh lebih dari 3 kali. Karena itu para orang tua juga pada kuatir kalau anaknya pacaran selagi masih sekolah.

Kesimpulannya, pacaran untung kalau ternyata doi orangnya baik, tau diri dan penuh kasih sayang. Banyak menuntut? It's okay kalau nggak jadi beban. Tuntutan malah bisa jadi cerminan kalau doi selalu membutuhkan kita. Dengan dibutuhin, eksistensi kita akan tumbuh. Rasa percaya diri juga begitu. Pacaran jelas semakin menguntungkan kalau doi mampu memotivasi kita agar lebih baik lagi.

Hasrat nempel ke cowok atau cewek yang jadi inceran wajarnya memang diutarakan secarajujur dan baik-baik. Tapi kalau si dia menolak ditempel, ya nggak usah kehilangan harga diri. Apa lagi, berusaha mencari kelemahannya. It's not fair man !

Jika penolakan seorang cowok atau cewek di terima apa adanya, itulah sportif. Dan yang penting lagi, jangan anggap dunia kiamat. Patah hati? Boleh tapi jangan kelamaan. Norak ! Anggap itu pengalaman berharga dan jangan segan-segan ngincer cowok atau cewek lain.

 

Time on GMT :

Home!||Chat!||Sign Guest Book||View Guest Book||Dengar_Radio_Kampus|| Anime - Manga||Britpop||Gaya Doi||Gaya Telp||Horoscope||Indiependent Music||Ingat!||Kamus Prokem Amerika||Kata Mutiara||Music Never Die!||My Diary||Narkoba||Pacaran Yuk!||P u i s i||Tata cara Chatting||Tips-tips


©2000 Page Designed by Widyanto Duta NugrohoTM