Welcome To Freaky page

 
MUSIK TAK PERNAH MATI

Ya, musik tak pernah mati. Baik lewat rekaman maupun lewat panggung konser. Khusus untuk menyelenggarakan konser ini, membutuhkan penanganan yang agak khusus pula.

Kecuali mengurusi berbagai masalah yang bersifat teknis, promotor konser juga mesti mempertimbangkan faktor keamanan. Faktor keamanan itu, belakangan ini bahkan menjadi pertimbangan utama. Alasannya pihak kepolisian tidak akan mudah memberi izin jika konser yang kita adakan dikhawatirkan akan menyulut kerusuhan.

Bagi promotor konser, perkara memperoleh izin yang tidak mudah itu, bukanlah jalan buntu. Mereka punya cara tersendiri untuk menyiasatinya. Konser besar yang biasanya disaksikan 2.000 penonton,

diciutkan menjadi ratusan atau maksimal 1.300 penonton. Tempat konser bukan lagi di lapangan terbuka atau Gelanggang Olahraga Remaja, melainkan di kafe-kafe atau di hotel.

Kiat itulah yang banyak dilakukan oleh para promotor konser belakangan ini. Tak heran jika kafe-kafe dan hotel dipenuhi oleh para penggemar musik di malam minggu.

Dalam satu hal, menggelar konser di kafe atau hotel, memang mudah. Mereka tidak lagi dipusingkan oleh masalah perizinan. Semua hal yang menyangkut perizinan, sudah diurus oleh pihak hotel atau kafe. Pokoknya mereka diurus oleh pihak hotel atau kafe. Pokoknya mereka tinggal terima beres.

Resikonya, bukan tidak ada. Secara bisnis, harga tiket menjadi lebih mahal. Jika tiket konser di lapangan terbuka atau Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) berharga sekitar Rp. 7.500 sampai Rp. 15.000, harga tiket di kafe atau di hotel di atas Rp. 20.000. Mahal atau murah, juga masih ditentukan oleh kualitas dan popularitas band atau bintang, dan di kafe atau di hotel mana konser itu diadakan. Yang jelas, harga tiket pasti lebih mahal.

Kerja promotor yang bagi orang awam tampaknya biasa-biasa saja, ternyata juga menyimpan kerumitan sendiri. Mereka tidak hanya secara langsung memanggungkan atraksi musik, melaikan juga mengurus sekian banyak masalah. Mulai dari sepotong kabel, sekian banyak kotak suara, tata-lampu, akomodasi, transportasi, konsumsi, perizinan, perpajakan, publikasi, keamanan, penjualan tiket, layanan, sponsor, sampai pada urusan modal.

Dari situ kita bisa membayangkan berapa banyak tenaga yang ikut terlibat di dalamnya. Berapa banyak pula ongkos yang mesti dikeluarkan. Itu baru konser untuk band tingkat nasional saja. Belum lagi jika band atau bintang internasional, seperti Metallica, Madonna, Van Halen, Bon Jovi, atau yang lainnya.

 

Time on GMT :

Home!||Chat!||Sign Guest Book||View Guest Book||Dengar_Radio_Kampus|| Anime - Manga||Britpop||Gaya Doi||Gaya Telp||Horoscope||Indiependent Music||Ingat!||Kamus Prokem Amerika||Kata Mutiara||Music Never Die!||My Diary||Narkoba||Pacaran Yuk!||P u i s i||Tata cara Chatting||Tips-tips


©2000 Page Designed by Widyanto Duta NugrohoTM