Welcome To Freaky page



Cara enak mutusin doi
M emutuskan hubungan dengan orang yang sudah cukup lama barengan dengan kita, memang bukan hal gampang. Diperlukan strategi yang tepat. Prinsipnya, kalau dulu jadiannya baik-baik, bubarannya mestinya bisa dengan baik-baik pula. Pisah, namun tidak ada rasa permusuhan, tidak saling melukai, malah salingmenghargai. Begini caranya:

Melambungkan semangat
Kita evaluasi hubungan kita dengan do'i. Apa saja sih yang membuat kita enjoy. Apa saja yang membuat tidak adanya kecocokan. Buatlah daftar yang lengkap. Maka kita akan lebih yakin, kalau putus memang jalan terbaik. Buat juga daftar hadiah buat kita kalau sukses ketemuan sama do'i.Misalnya kita akan makan bakso favorit atau beli Compact Disc Craig David kalau persoalan ini telah selesai. Maka semangat lebih melambung lagi.

Bikin Janji
Do'i bisa kita hubungi lewat telepon. Supaya lebih mudah kita sediakan alternatif pilihan tempat dan waktu. Do'i jugamerasa terbantu. Untuk itu pilihlah tempat dan waktu yang netral dari situasi sepihak. Sebab nanti, kita lagi asyik nongkrong disitu juga. Enggak asyik kan? Selain itu usahakan tempat itu tempat tongkrongan kita atau do'i. Jadi tidak ada yang merasa lebih kuat posisinya.

Menyiapkan obrolan
Bila waktu dan tempatnya sudah jelas, siapkan juga bahan obrolan. Isinya seputar perasaan kita yang sebenarnya terhadap do'i beserta alasan-alasannya. Alasan-alasannya yang kuat akan memudahkan do'i untuk mengerti kemauan kita yang sebenarnya. Kalau perlu tulislah di kertas kecil, supaya kita tetap tahu apa yang akan kita bicarakan.

Menyiapkan mental
Selain materi, mental juga perlu juga disiapkan. Supaya lebih tenang usahakan datang tepat pada waktunya. Bawalah bacaan ringan (Crayon Sinchan)atau permen karet. Ini akan membuat kita lebih rileks saat ngobrol. Bila do'i sudah ada didepan mata, bisa timbul ketegangan sedikit dan perasaan maju mundur.Kalau itu muncul mendingan mengingat tujuan kita ke sini.

Membidik sasaran
Supaya enggak lupa bahan pembicaraan,letakkan kertas kecil di tempat strategis. Bukalah pembicaraan dengan wajar. Tidak perlu merendhkan diri dengan mengungkapkan kelemahan kita supaya do'i tidak terluka.Tidak perlu merasa lebih karena kita dalam posisi yang pegang kendali. Nyantai saja. Katakan isi hati kita tentang do'i yang sebenarnya. Misalnya "akhir-akhir ini kita sudah enggak klop lagi. Bagaimana kalau kita jalan sendiri-sendiri saja?" Kalau do'i mempertanyakannya, katakan alasannya secara obyektif, tidak memihak. Misalnya, "kemauan kita selalu bertentangan kamu maunya selalu ngejaga aku, sedangkan aaku makin risih dan kagok kalau selalu dijaga."

Kalau do'itidak memperhatikan, kita jelaskan sekali lagi prospek hubungan kita ini. Sedangkan bila do'i belum bisa menerima, beri kesempatan do'i curhat atau mengekspresikan emosinya. Dengarkan dan biarkan do'i bicara. Bila telah selesai, kita minta do'i berpikir jernih. Kita kasih waktu beberapa hari untuk memikirkannya kembali. Jangan lupa kasih deadline (batas waktu) yang pasti. Bila kesempatan untuk putus telah jadi, kita tinggal membuat "jaring pengaman" berupa kesepakatan. Misalnya kesepakatan untuk menjaga jarak dan boleh saling mengingatkan, tanpa harus bermusuhan.

Memang putus bukan hal yang menyenangkan. Tapi lebih tidak menyenangkan lagi kalau terus-menerus terjebak pada hubungan yang sudah tidak menyenangkan lagi. Sudah enggak ragu-ragu lagi kan?

Kalau Do'i ngotot

Kalau mutusinnya enak, mestinya enggak ada masalah lagi. Tapi mungkin juga do'i keras kepala enggak mau diputusin. datang lagi, datang lagi. ada kok tehnik "mengusir" do'i

Blocking area
Cara gampang dan paling umum adalah menghindar. Karena kita akan terhindar dari "rengekannya", yang mungkin membuat kita jatuh kasihan (wah, bahaya). Tutup semua kemungkinan do'i menghubungi kita. Misalnya, enggak terima teleponnya, enggak baca suratnya, apapun yang ada bau-baunya do'i kita jauhin dulu deh.

Tetap tegas
Kalau suatu hari kepergok, misalnya pas kita yang angkat telepon, kita bisa langsung tutup. Kita perlu tegas, supaya do'i makin cepat sadar bahwa kita enggak mau buka peluang buat do'i. Kalau do'i ngotot datang, coba sohib-sohib lama kita maen kerumah. Nanti kalau do'i kita melihat kita diantara teman-teman, bilanbg saja, "Wah, sorry, nih kita mau pergi." Beberapa menit dicuekin saja, rasanya do'i ngerti dan akan ngeloyor pergi.

Agak ngotot
Maksudnya kalau do'i masih maju terus pantang mundur, kita perlu lebih ngotot. Kalau do'i tetap muka trembok bertemu, boleh saja kita kasi teh yang panas banget,dan tinggalkan sendiri. Tapi enggak perlu menjelekan diri didepan do'i.Misalnya oenampilan bau dan kucel, waktu kita putus juga enggak perlu mengubah diri.

Agak ngotot di sini artinya, jadi raja tega. Ingat selalu apa yang enggak kita sukai dari do'i. Yakinkan diri sekali lagi, buat enggak ngasih harapan atau menerima do'i lagi.Kalau do'i tanya, kita tegaskan lagi tanpa jelasin panjang lebar. Dalam hal ini boleh pakai kata "pokoknya". Misalnya, "Ya,gue enggak bisa nerima cara elo bohongin gue. Gue enggak percaya, dan enggak mau balik lagi. Titik!" Tinggalkan medan pertempuran dengan mantap.

Belagak ngelaba
Pura-pura punya 'do'i baru (syukur beneran) juga bisa jadi cara jitu. Kalau baru putus kita toh enggak perlu ngurung diri di kamar. Tapi gaul biar ceria. Dengan melihat "kesibukan" baru yang satu ini, do'i agak segan gangguin lagi



Home!||Chat!||Sign Guest Book||View Guest Book||Dengar_Radio_Kampus|| Anime - Manga||Britpop||Gaya Doi||Gaya Telp||Horoscope||Indiependent Music||Ingat!||Kamus Prokem Amerika||Kata Mutiara||Music Never Die!||My Diary||Narkoba||Pacaran Yuk!||P u i s i||Tata cara Chatting||Tips-tips


©2000 Page Designed by Widyanto Duta NugrohoTM